Apa Itu Lutheran? Sejarah, Pengakuan Iman, dan Inti Ajaran dalam Book of Concord

 Pendahuluan

Istilah Lutheran sering dipahami secara beragam, namun esensi yang paling mendasar adalah: seorang Lutheran adalah pribadi yang percaya, mengajarkan, dan mengakui kebenaran Firman Allah sebagaimana dirumuskan secara ringkas dan sistematis dalam Book of Concord (Buku Concord). Kitab ini merupakan kumpulan pengakuan iman yang membentuk identitas Gereja Lutheran.

Hal ini tampak jelas dalam kehidupan gerejawi. Seorang pendeta yang ditahbiskan berjanji untuk setia melayani berdasarkan Pengakuan Iman Lutheran. Demikian pula, anggota jemaat yang dikukuhkan melalui konfirmasi menyatakan kesetiaan pada ajaran gereja sebagaimana diajarkan dalam Katekismus Kecil. Dua peristiwa ini menegaskan betapa sentralnya pengakuan iman Lutheran bagi identitas dan kesatuan gereja.

Mengenal Lutheran

Pengakuan Ekumenis

Tiga pengakuan Eukumenis yang diakui secara universal; Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nikea, dan Pengakuan Iman Athanasius dan menjadi bagian dari Buku Concord. Disebut ekumenis karena pengakuan ini diterima luas dalam tradisi Kristen di seluruh dunia sebagai ungkapan iman yang benar menurut Kitab Suci.

 

Pengakuan Augsburg dan Apologinya

Pada tahun 1530, umat Lutheran diminta menyampaikan pengakuan iman di hadapan Kaisar Carel V di Augsburg, Jerman. Philip Melanchthon menyusun Pengakuan Augsburg yang dibacakan di hadapan pengadilan kekaisaran pada 30 Juni 1530. Setahun kemudian ia menulis Apologi Pengakuan Augsburg, yang berfungsi sebagai pembelaan resmi. Dokumen ini menekankan ajaran utama iman Kristen: pembenaran hanya oleh kasih karunia Allah, melalui iman, di dalam Kristus.

 

Katekismus Kecil dan Besar

Melihat rendahnya pemahaman iman umat Kristen pada zamannya, Martin Luther menyusun Katekismus Kecil dan Katekismus Besar tahun 1529. Kedua katekismus ini menguraikan enam pokok utama: Sepuluh Perintah Allah, Pengakuan Iman Rasuli, Doa Bapa Kami, Baptisan Kudus, Pengakuan dosa, serta Perjamuan Kudus. Karena nilainya yang universal, keduanya dimasukkan ke dalam Buku Concord.

 

Artikel Smalcald dan Traktat tentang Paus

Pada 1537, Luther menulis Artikel Smalcald sebagai pernyataan iman yang lugas dan penuh keyakinan, dipresentasikan dalam pertemuan para penguasa Lutheran. Melanchthon kemudian menambahkan Traktat tentang Kuasa dan Primasi Paus, yang memperluas kajian mengenai otoritas kepausan.

 

Formula Konkordia

Setelah wafatnya Luther, muncul perdebatan teologis dalam tubuh Gereja Lutheran. Untuk mengakhiri perpecahan, pada 1577 disusun Formula Konkordia. Dokumen ini menegaskan kembali kesatuan pengajaran gereja. Seluruh tulisan pengakuan iman kemudian dikumpulkan pada 1580 dalam satu volume yang disebut Book of Concord secara harfiah berarti “keselarasan” atau “kesepakatan iman.”

 

Alkitab dan Pengakuan Iman Lutheran

Bagi Gereja Lutheran, Kitab Suci adalah satu-satunya tolok ukur iman dan ajaran. Apa yang diajarkan Alkitab adalah kebenaran Allah sendiri; otoritasnya sempurna, pasti, dan tidak dapat diubah.

 

Pengakuan iman Lutheran hanya memiliki otoritas sejauh isinya sejalan dengan Kitab Suci. Karena sepenuhnya konsisten dengan Firman Allah, Buku Concord berfungsi sebagai standar untuk menilai ajaran gereja dan memastikan kesetiaan pada Injil Kristus.

 

Tujuan Utama Pengakuan Iman Lutheran

Reformasi Lutheran bukanlah pemberontakan, melainkan usaha untuk mengoreksi ajaran yang menutupi Injil. Inti dari pengakuan iman ini adalah pembenaran oleh kasih karunia, melalui iman, di dalam Kristus. Manusia yang telah jatuh dalam dosa diselamatkan bukan oleh usaha sendiri, melainkan oleh karya Kristus yang menanggung dosa dunia dan menghadirkan pengampunan Allah. Dengan demikian, pengakuan iman Lutheran menempatkan Injil sebagai pusat iman, penghiburan, dan keselamatan umat percaya.

 

Lutheran Konfesional dan Subskripsi Tanpa Syarat

Seorang Lutheran konfesional adalah mereka yang mengakui dan setia pada seluruh isi Buku Concord, tanpa menyembunyikan atau menolak bagian mana pun. Hal ini dikenal sebagai subskripsi tanpa syarat, yakni menerima seluruh pengakuan iman karena sesuai dengan Kitab Suci.  Dr. C. F. W. Walther, presiden pertama Sinode Missouri, menegaskan bahwa subskripsi ini merupakan ikrar iman seorang pelayan gereja untuk mengajar dan memberitakan kebenaran Firman Allah sebagaimana dijelaskan dalam Buku Concord, baik pada hal besar maupun kecil.

 

Kesimpulan

Menjadi Lutheran berarti hidup setia pada Firman Allah, sebagaimana dirumuskan dengan benar dalam Book of Concord. Seorang Lutheran konfesional bukan hanya menjaga kemurnian ajaran, tetapi juga terpanggil untuk mewartakan Injil ke seluruh dunia (2 Kor. 4:13).

Buku Concord menjadi harta rohani yang berharga, karena di dalamnya Injil disajikan secara murni, konsisten dengan Kitab Suci, dan memberi penghiburan sejati bagi umat percaya. Inilah inti dari menjadi seorang Lutheran: berpegang teguh pada Firman Allah, mengakuinya di hadapan dunia, dan membagikan kabar baik Kristus kepada semua orang.

Comments