Mengapa Lutheran Menolak Baptisan Ulang? Jawabannya Bikin Kaget!
Ps. Dr. Jonathan Shaw & Ps. Michael Frese (LCMS)
“Communion Fellowship; KONFESI AUSBURG ARTIKEL IX”
(SESI IV)
Mari kita mulai dengan
Baptisan, artikel 9, dan kita bahas per paragraf. Dari Artikel IX Konfesi
Augsburg, apakah ada yang bisa membaca paragraf 1 saja? Siapa yang sudah
membukanya? Artikel 9 tentang Baptisan, ayat 1.
Sempurna. Hal pertama
yang perlu diperhatikan adalah bahwa artikel tentang Baptisan langsung
mengikuti artikel tentang Gereja. Tidak mungkin memahami apa itu Gereja
kecuali kita memulai dengan Baptisan.
Itulah sebabnya dalam
Pasal 9, ayat 1, disebutkan bahwa Baptisan diperlukan untuk keselamatan.
Ini adalah kutipan dari Markus 16:16: “Barangsiapa yang percaya dan dibaptis
akan diselamatkan.”
Anda akan melihat
perbedaan di sini antara cara berpikir Lutheran dan cara berpikir Protestan. Lutheran
berpikir seperti Yesus.
Apakah Anda melihat?
Yesus berkata: “Barangsiapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan.”
Ia menggabungkan iman dan baptisan.
Sementara itu,
Protestan melakukan hal sebaliknya. Mereka memisahkan iman dan baptisan.
Pertanyaannya sering muncul: “Saya percaya pada Yesus, apakah saya
benar-benar perlu dibaptis?” Itu hal lain.
Jadi jelas bahwa iman
dan baptisan saling berkaitan.
Seperti yang dikatakan
Luther, satu tahun sebelum Pengakuan Iman Augsburg ditulis (dalam Katekismus
Besar): apakah iman datang sebelum baptisan, saat baptisan, atau sesudah
baptisan tidak relevan. Baptisan mengampuni dosa dan memberikan anugerah,
dan itulah yang dipegang oleh iman.
Sekarang Anda mengerti mengapa baptisan ditempatkan setelah artikel tentang Gereja pada Konfesi Ausburg.
![]() |
Workshop |
Baptisan Anak
Mereka (para
Reformator) juga mengajarkan bahwa anak-anak harus dibaptis. Tentu saja
mereka harus dibaptis, karena mereka adalah manusia. Iman berpegang pada
janji-janji yang diberikan dalam baptisan. Dan ketika kita dibaptis, kita
diterima dalam kasih karunia Allah. Sekarang mari kita lihat sudut pandang yang
berlawanan dari beberapa Protestan.
Latar Belakang
Historis
Artikel 9, ayat 3
menyinggung murka Allah dan praktik persiapan pribadi. Pada masa itu, gereja
sudah memiliki Katekismus Kecil dan Besar Luther (1529). Konfesi Augsburg
sendiri ditulis setahun kemudian (1530) sebagai pengakuan iman resmi kepada
dunia.
Luther menulis empat
paragraf tentang Baptisan dalam Katekismus Kecil. Anda sebaiknya menghafalnya.
Ringkasannya:
- Ada dua hal dalam baptisan: firman
Kristus dan air.
- Firman memberi kuasa pada air
baptisan.
- Saat pendeta menuangkan air,
janji Allah berlaku: “Aku membaptis engkau dalam nama Bapa, Anak dan Roh
Kudus.”
- Dalam bahasa Yunani tertulis eis
to onoma (“ke dalam nama”), bukan hanya “dalam nama.” Itu berarti ada tindakan
dan perubahan yang sedang terjadi.
Sebelum baptisan, anak
tidak memiliki Allah sebagai Bapanya. Setelah baptisan, ia memiliki Allah yang
kudus sebagai Bapanya.
Dalam baptisan:
- Anak Allah adalah
Juruselamatmu,
- dosamu diampuni oleh
darah-Nya,
- Roh Kudus menciptakan iman di
dalam dirimu dan menjaga sampai kebangkitan.
Ada beberapa tempat di
Perjanjian Baru yang menyebut “dibaptis dalam nama Yesus.” Itu adalah singkatan
teologis, tetapi kata-kata institusi yang Yesus perintahkan adalah: “dalam
nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.” Maka itulah yang harus digunakan.
Pertanyaan-Pertanyaan
Beberapa pertanyaan
yang muncul dalam diskusi:
- Bagaimana dengan baptisan
hati atau mencuci kaki? Itu bukan sakramen baptisan, hanya
gambaran.
- Bagaimana dengan orang yang
meninggal sebelum dibaptis, khususnya bayi? Itu sudah dijawab kemarin,
namun tetap menjadi pertanyaan pastoral.
- Apa perbedaan antara dibaptis
dalam nama dan ke dalam nama?
- “Dalam nama” terdengar
statis.
- “Ke dalam nama” menunjukkan
perubahan nyata.
- Dalam papirus Yunani kuno,
“nama” adalah istilah teknis. Misalnya: seorang mandor berkata, “Saya
membeli ini atas nama tuanku.” Demikian juga, ketika pendeta membaptis, ia
bertindak atas nama Kristus, menyerahkan berkat-berkat Allah.
Baptisan dan
Kelahiran Baru
Ketika seseorang lahir,
ia dilahirkan ke dalam keluarga. Demikian juga, baptisan adalah kelahiran baru
ke dalam keluarga Allah.
Yesus berkata dalam
Yohanes 3 kepada Nikodemus: “Jika seseorang tidak dilahirkan kembali dari
air dan Roh, ia tidak akan melihat Kerajaan Allah.”
Surat Titus juga
menegaskan bahwa baptisan adalah tanda kelahiran baru.
Itulah sebabnya
Lutheran menekankan: iman dan baptisan tidak dapat dipisahkan. Jika
dipisahkan, orang akan meninggalkan pemahaman Lutheran dan berpindah ke
pandangan Protestan lain, seperti Calvinisme.
Baptisan Ulang
Pdt. Kimson Sinaga, mengajukan
pertanyaan: bagaimana dengan orang yang dibaptis dua kali?
Jawabannya: tidak
ada baptisan ulang.
- Hal itu sama seperti
pengangkatan perempuan menjadi pendeta: tidak ada.
- Menurut Pengakuan Iman Nicea,
hanya ada satu baptisan untuk pengampunan dosa.
- Jika seseorang “dibaptis
ulang,” itu sebenarnya tetap dianggap hanya satu baptisan. Baptisan
ulang tidak diakui, kecuali baptisan yang salah.
Praktik Liturgis
Pertanyaan terakhir: Dalam
baptisan, imam mengangkat tangannya untuk memberi berkat. Apakah ada hubungan
dengan pelayanan lain?
Jawabannya:
pengangkatan tangan adalah tanda berkat, meski praktik dapat berbeda di
beberapa gereja, misalnya dalam GKLI.
Penutup
- Baptisan adalah sarana kasih
karunia Allah.
- Melalui baptisan, dosa
diampuni, iman diteguhkan, dan kita dilahirkan kembali sebagai anak-anak
Allah.
- Baptisan tidak dapat
dipisahkan dari iman.
- Gereja Lutheran menolak
baptisan ulang, dan tetap berpegang pada satu baptisan sebagaimana
ditegaskan dalam Pengakuan Iman Nicea.
Comments